Selasa, 09 Desember 2014

MAKALAH Evaluasi pembelajaran anak usia dini



MAKALAH
Evaluasi pembelajaran anak usia dini
WAWANCARA DAN PENYUSUNAN PANDUAN WAWANCARA”


Nama : MEIZA YULIA                     
Nim :1200778
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014








BAB I
PENDAHULUAN
A.     LATAR BELAKANG
Apabila kita mengkaji tentang wawncara, tentunya kita akan membahas tentang proses tanya jawab. Bukan hanya itu saja, wawancara sendiri memiliki makna yang penting yakni suatu kegiatan yang dilakukan untuk menggali informasi dari narasumber.
Kegiatan wawancara yang dilakukan bukan hanya untuk mendapatkan informasi semata, melainkan juga dapat menguji mental kita untuk bertanya dengan orang lain, apalagi bukan orang yang kita kenal.
Mengingat bahwa wawancara itu penting untuk menggali informasi, maka oleh karena itu kami mengangkat judul pada makalah ini WAWANCARA DAN PENYUSUNAN PANDUAN WAWANCARA”.

B.     Rumusan Masalah
Untuk memudahkan pembaca memahami makalah ini, maka kami akan membatasi pembahasan dalam makalah yang sederhana ini. Sehingga maksud dan tujuan kami sampai kepada pembaca. Adapun batasan masalah yang akan kami paparkan adalah sebagai berikut :
ü  Apa itu wawancara ?
ü  Bagaimana langkah-langkah dalam melakukan wawancara ?
ü  Bagaimana penyusunan panduan wawancara ?

C.     Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memberikan informasi secara konferhensif kepada pembaca tentang cara memperoleh informasi dengan metode malakukan wawancara kepada narasumber.
Disamping itu kami juga berharap dengan adanya makalah ini, penilai kiranya memberikan nilai yang baik . Sehingga penilaian objektif yang diberikan dapat memotivasi kami untuk berkarya dan berbuat yang lebih di masa masa yang akan datang.
BAB II
PEMBAHASAN

A.     Wawancara dan Penyusunan Panduan Wawancara
1.     Pengertian wawancara
Wawancara (bahasa Inggris: interview) merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai.
Ada beberapa penjelasa para ahli tentang wawancara, yaitu ;
1.                  Menurut Moleong (2006), wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, yang dilakukan oleh dua belah pihak yaitu pewawancara dan yang diwawancarai. Tujuan dilakukan wawancara adalah untuk mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang informan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang tidak memungkinkan untuk ditemukan melalui observasi.
2.                  Sugiyono (2005) menyatakan bahwa tujuan dilakukan wawancara atau interviu adalah untuk mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang informan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, di mana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi.
3.                  Ankur Garg, seorang psikolog menyatakan bahwa wawancara dapat menjadi alat bantu saat dilakukan oleh pihak yang mempekerjakan seorang calon/ kandidat untuk suatu posisi, jurnalis, atau orang biasa yang sedang mencari tahu tentang kepribadian seseorang ataupun mencari informasi.

Ada 3 aspek yang harus diperhatikan dalam melaksanakan wawancara yakni:
·         Tahap awal pelaksanaan wawancara
Bertujuan untuk mengkondisikan situasi wawancara .Buatlah situasi yang mengungkapkan suasana keakraban sehingga siswa tidak mersa takut,ia terdorong untuk mengemukakan pendapatnya secra bebas dan benar/jujur.
·         Penggunaan pertanyaan
Pertanyaan diajukan secra bertahap dan sistematis berdasarkan rambu-rambu/kisi-kisi yang telah dibuat sebelumnya.
·         Pencatatan hasil wawancara
Hasil wawancara sebaiknya dicatat saat itu juga supaya tidak lupa.

Berdasarkan sifat pertanyaan, wawancara dapat dibedakan atas:
a)                 Wawancara terstruktur
Adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah tersusun, setiap responden diberi pertanyaan yang sama. Sehingga orang lain (bukan pengkaji) dapat membantu mengambil data/melakukan wawancara dengan pertanyaan-pertanyaan yang sudah tersusun.
b)                 Wawancara tidak terstruktur
Adalah wawancara yang bebas dimana pengkaji tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.

Ada beberapa kelebihan dan kekurangan melakuakn wawancara, yaitu:
a)     Kelebihannya
·         Dengan wawancara memberikan kesempatan kepada pewawancara untuk memotivasi orang yang diwawancarai untuk menjawab dengan bebasa dan terbuka terhadap pertanyaa-pertanyaan yang diajukan.
·         Memungkinkan pewawancara untuk mengembangkan pertanyaanpertanyaan sesuai dengan situasi yang berkembang.
·         Pewawancara dapat menilai kebenaran jawaban yang diberikan dari gerak-gerik dan raut wajah orang yang diwawancarai.
·         Pewawancara dapat menanyakan kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu terjadi.
b)     Kekurangannya
·         Proses wawancara membutuhkan waktu yang lama, sehingga secara relatif mahal dibandingkan dengan teknik yang lainnya.
·         Keberhasilan hasil wawancara sangat tergantung dari kepandaian pewawancara untuk melakukan hubungan antar manusia.
·         Wawancara tidak selalu tepat untuk kondisi-kondisi tenpat yang tertentu, misalnya di lokasi-lokasi yang ribut dan ramai
·         Wawancara sangat menganggu kerja dari orang yang diwawancarai bila waktu yang dimilikinya sangat terbatas.
Perlu ditekankan disini bahwa wawancara tidak bisa dilaksanakan dalam pendidikn anak usia dini, kecuali wawancara hanya bisa dilakukan kepada oarang tua dari anak mengenai pertumbuhan dan pekembangan anak, bakat, minat, kemapuan dan lain sebagainya, dengan mewawancarai orantua akan mebantu pendidik atau guru dalm melaksanakna pembelajaran yang lebih afektif lagi.

2.     Penyusunan Panduan Wawancara
Dalam penyusunan pandua wawancara perlu dilakuakn tahap-tahap sebagai berikut:
a)     Tahap Persiapan
·         Menentukan maksud atau tujuan wawancara (topik wawancara).
·         Menentukan informasi yang akan di kumpulkan atau didata.
·         Menentukan dan menghubungi nara sumber
·         Menyusun daftar pertanyaan
b)     Tahap Pelaksanaan
·         Mengucap salam
·         Memperkenalkan diri
·         Mengutarakan maksud dan tujuan wawancara
·         Menyampaikan pertanyaan dengan teratur
·         Mencatat dan merekam pokok-pokok wawancara.
·         Mengahiri dengan salam dan meminta kesediaan narasumber untuk dapat dihubungi kembali jika ada yang perlu dikomfirmasi atau dilengkapi
c)      Tahap Penyusunan Hasil Wawancara
Laporan wawancara terdiri dari bagian bagian sebagai berikut:
·         Menentukan Tema atau topik wawancara
·         Tujuan atau maksud dari wawancara.
·         Identitas narasumber
·         Ringkasan isi wawancara.Isi wawancara dapat ditulis dalam bentuk dialog atau dalam bentuk narasi
Langkah Penyusunan Panduan Wawancara:
·                  Tentukan tujuan yang ingin dicapai dari wawancara.
·                  Berdasarkan tujuan diatas tentukan aspek-aspek yang akan diungkap dari wawancara tersebut.Aspek-aspek tersebut dijadikan dasar dalam menyusun materi pertanyaan wawancara.Aspek yang diungkap diurutkan secra sistematis mulai dari yang sederhana menuju yang kompleks dari yang khusus menuju umum,/dari yang mudah menuju yang sulit
·                  Tentukan bentuk pertanyaan yang akan digunakan,yakni bentuk berstruktur/kah bentuk terbuka.
·                  Buatlah pertanyaan wawancara sesuai dengan analisis butir diatas,yakni membuat pertanyaan yang berstruktur/yang bebas.
·                  Ada baiknya apabila dibuat pula pedoman mengolah dan menafsirkan hasil wawancara,baik pedoman untuk wawancara berstruktur maupun untuk wawancara bebas

Ada beberapa hal yang harus dihindari ketika proses wawancara berlangsung, yaitu:
a)      Menyampaikan pertanyaan yang sudah umum atau pasti jawabannya
b)      Menanyakan pertanyaan yang inti jawabannya sama dengan pertanyaan sebelumnya
c)      Meminta narasumber untuk mengulang-ulang jawabannya
d)     Memotong pembicaraan narasumber
e)      Bersikap lebih pandai dari narasumber.




BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan

Dari bab pembahasan tadi, maka dapat disimpulkan bahwa wawancara adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan informasi yang akurat dari narasumber yang dianggap terpercaya.
Dalam melakukan wawancara pewawancara harusalah bersikap sopan dan tidak boleh menyinggung jawaban narasumber. Agar wawancara kita berhasil maka haruslah kita mengetahui topik yang sedang dibicarakan dan buatlah pertanyaan tentang bagian yang tidak jelas yang termasuk dalam kategori topik yang dibahas.
Menyajikan hasil wawancara dapat berupa pertanyaan yang diselingi oleh jawaban dari narasumber. Untuk mempublikasikan hasil wawancara agar masyarakat mengetahui dan paham atas hasil wawancara, maka dari susunan pertanyaan tadi agar diubah dalam bentuk narasi.


      B.     Saran

Kami menyadari bahwa makalah kami masih belum sempurna, dikarenakan keterbatasan pengetahuan kami dan oleh karena itu kritik dan saran kepada pembaca sangat kami tunggu.
Wawancara merupakan kegiatan yang menyenangkan, disamping kita dapat mengetahui informasi, kita juga dapat mengenal banyak tokoh agar dapat belajar dari pengalaman mereka.




  

Sumber:
1.      Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakaeta: Bumi Aksara
2.      Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitaian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya
3.      Sudjana,Nana.2009.Penilaian Hasil Proses Belajar mengajar.Bandung:Remaja Rosdakarya.


0 komentar:

Posting Komentar