MAKALAH
Evaluasi pembelajaran anak usia dini
“WAWANCARA DAN PENYUSUNAN PANDUAN WAWANCARA”
Nama : MEIZA YULIA
Nim :1200778
PENDIDIKAN
GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Apabila kita mengkaji tentang wawncara, tentunya kita
akan membahas tentang proses tanya jawab. Bukan hanya itu saja, wawancara
sendiri memiliki makna yang penting yakni suatu kegiatan yang dilakukan untuk
menggali informasi dari narasumber.
Kegiatan wawancara yang dilakukan bukan hanya untuk
mendapatkan informasi semata, melainkan juga dapat menguji mental kita
untuk bertanya dengan orang lain, apalagi bukan orang yang kita kenal.
Mengingat bahwa wawancara itu penting untuk menggali
informasi, maka oleh karena itu kami mengangkat judul pada makalah ini “WAWANCARA DAN
PENYUSUNAN PANDUAN WAWANCARA”.
B. Rumusan Masalah
Untuk memudahkan pembaca memahami makalah ini, maka
kami akan membatasi pembahasan dalam makalah yang sederhana ini. Sehingga
maksud dan tujuan kami sampai kepada pembaca. Adapun batasan masalah yang akan
kami paparkan adalah sebagai berikut :
ü Apa itu wawancara ?
ü Bagaimana langkah-langkah dalam melakukan
wawancara ?
ü Bagaimana penyusunan panduan wawancara ?
C. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memberikan
informasi secara konferhensif kepada pembaca tentang cara memperoleh informasi
dengan metode malakukan wawancara kepada narasumber.
Disamping itu kami juga berharap dengan adanya makalah
ini, penilai kiranya memberikan nilai yang baik . Sehingga penilaian objektif
yang diberikan dapat memotivasi kami untuk berkarya dan berbuat yang lebih di
masa masa yang akan datang.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Wawancara dan Penyusunan
Panduan Wawancara
1. Pengertian wawancara
Wawancara
(bahasa Inggris: interview) merupakan percakapan antara dua orang atau lebih
dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah
untuk mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan
pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai.
Ada beberapa penjelasa para ahli tentang wawancara,
yaitu ;
1.
Menurut Moleong (2006), wawancara adalah percakapan
dengan maksud tertentu, yang dilakukan oleh dua belah pihak yaitu pewawancara
dan yang diwawancarai. Tujuan dilakukan wawancara adalah untuk mengetahui
hal-hal yang lebih mendalam tentang informan dalam menginterpretasikan situasi
dan fenomena yang tidak memungkinkan untuk ditemukan melalui observasi.
2.
Sugiyono (2005) menyatakan bahwa tujuan dilakukan
wawancara atau interviu adalah untuk mengetahui hal-hal yang lebih mendalam
tentang informan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi,
di mana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi.
3.
Ankur Garg, seorang psikolog menyatakan bahwa
wawancara dapat menjadi alat bantu saat dilakukan oleh pihak yang mempekerjakan
seorang calon/ kandidat untuk suatu posisi, jurnalis, atau orang biasa yang sedang mencari tahu tentang
kepribadian seseorang ataupun mencari informasi.
Ada 3 aspek yang
harus diperhatikan dalam melaksanakan wawancara yakni:
·
Tahap awal pelaksanaan
wawancara
Bertujuan untuk mengkondisikan
situasi wawancara .Buatlah situasi yang mengungkapkan suasana keakraban
sehingga siswa tidak mersa takut,ia terdorong untuk mengemukakan pendapatnya
secra bebas dan benar/jujur.
·
Penggunaan pertanyaan
Pertanyaan diajukan secra
bertahap dan sistematis berdasarkan rambu-rambu/kisi-kisi yang telah dibuat
sebelumnya.
·
Pencatatan hasil wawancara
Hasil wawancara sebaiknya
dicatat saat itu juga supaya tidak lupa.
Berdasarkan
sifat pertanyaan, wawancara dapat dibedakan atas:
a)
Wawancara terstruktur
Adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan
daftar pertanyaan yang telah tersusun, setiap responden diberi pertanyaan yang
sama. Sehingga orang lain (bukan pengkaji) dapat membantu mengambil
data/melakukan wawancara dengan pertanyaan-pertanyaan yang sudah tersusun.
b)
Wawancara tidak terstruktur
Adalah wawancara yang bebas dimana pengkaji tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap
untuk pengumpulan datanya.
Ada beberapa kelebihan dan kekurangan melakuakn wawancara,
yaitu:
a) Kelebihannya
·
Dengan wawancara memberikan kesempatan kepada
pewawancara untuk memotivasi orang yang diwawancarai untuk menjawab dengan
bebasa dan terbuka terhadap pertanyaa-pertanyaan yang diajukan.
·
Memungkinkan pewawancara untuk mengembangkan
pertanyaanpertanyaan sesuai dengan situasi yang berkembang.
·
Pewawancara dapat menilai kebenaran jawaban yang
diberikan dari gerak-gerik dan raut wajah orang yang diwawancarai.
·
Pewawancara dapat menanyakan kegiatan-kegiatan khusus
yang tidak selalu terjadi.
b) Kekurangannya
·
Proses wawancara membutuhkan waktu yang lama, sehingga
secara relatif mahal dibandingkan dengan teknik yang lainnya.
·
Keberhasilan hasil wawancara sangat tergantung dari
kepandaian pewawancara untuk melakukan hubungan antar manusia.
·
Wawancara tidak selalu tepat untuk kondisi-kondisi
tenpat yang tertentu, misalnya di lokasi-lokasi yang ribut dan ramai
·
Wawancara sangat menganggu kerja dari orang yang
diwawancarai bila waktu yang dimilikinya sangat terbatas.
Perlu
ditekankan disini bahwa wawancara tidak bisa dilaksanakan dalam pendidikn anak
usia dini, kecuali wawancara hanya bisa dilakukan kepada oarang tua dari anak
mengenai pertumbuhan dan pekembangan anak, bakat, minat, kemapuan dan lain
sebagainya, dengan mewawancarai orantua akan mebantu pendidik atau guru dalm
melaksanakna pembelajaran yang lebih afektif lagi.
2. Penyusunan Panduan Wawancara
Dalam penyusunan pandua
wawancara perlu dilakuakn tahap-tahap sebagai berikut:
a) Tahap Persiapan
·
Menentukan maksud atau tujuan wawancara (topik wawancara).
·
Menentukan informasi yang akan di kumpulkan atau
didata.
·
Menentukan dan menghubungi nara sumber
·
Menyusun daftar pertanyaan
b) Tahap Pelaksanaan
·
Mengucap salam
·
Memperkenalkan diri
·
Mengutarakan maksud dan tujuan wawancara
·
Menyampaikan pertanyaan dengan teratur
·
Mencatat dan merekam pokok-pokok wawancara.
·
Mengahiri dengan salam dan meminta kesediaan
narasumber untuk dapat dihubungi kembali jika ada yang perlu dikomfirmasi atau
dilengkapi
c) Tahap Penyusunan Hasil Wawancara
Laporan wawancara terdiri dari bagian bagian sebagai
berikut:
·
Menentukan Tema atau topik wawancara
·
Tujuan atau maksud dari wawancara.
·
Identitas narasumber
·
Ringkasan isi wawancara.Isi wawancara dapat ditulis
dalam bentuk dialog atau dalam bentuk narasi
Langkah Penyusunan Panduan Wawancara:
·
Tentukan tujuan yang ingin
dicapai dari wawancara.
·
Berdasarkan tujuan diatas
tentukan aspek-aspek yang akan diungkap dari wawancara tersebut.Aspek-aspek
tersebut dijadikan dasar dalam menyusun materi pertanyaan wawancara.Aspek yang
diungkap diurutkan secra sistematis mulai dari yang sederhana menuju yang
kompleks dari yang khusus menuju umum,/dari yang mudah menuju yang sulit
·
Tentukan bentuk pertanyaan
yang akan digunakan,yakni bentuk berstruktur/kah bentuk terbuka.
·
Buatlah pertanyaan
wawancara sesuai dengan analisis butir diatas,yakni membuat pertanyaan yang
berstruktur/yang bebas.
·
Ada baiknya apabila dibuat
pula pedoman mengolah dan menafsirkan hasil wawancara,baik pedoman untuk
wawancara berstruktur maupun untuk wawancara bebas
Ada beberapa hal yang harus dihindari ketika proses
wawancara berlangsung, yaitu:
a) Menyampaikan pertanyaan yang sudah umum atau pasti
jawabannya
b) Menanyakan pertanyaan yang inti jawabannya sama dengan
pertanyaan sebelumnya
c) Meminta narasumber untuk mengulang-ulang jawabannya
d) Memotong pembicaraan narasumber
e) Bersikap lebih pandai dari narasumber.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari bab pembahasan tadi, maka dapat disimpulkan bahwa
wawancara adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan
informasi yang akurat dari narasumber yang dianggap terpercaya.
Dalam melakukan wawancara pewawancara harusalah
bersikap sopan dan tidak boleh menyinggung jawaban narasumber. Agar wawancara
kita berhasil maka haruslah kita mengetahui topik yang sedang dibicarakan dan
buatlah pertanyaan tentang bagian yang tidak jelas yang termasuk dalam kategori
topik yang dibahas.
Menyajikan hasil wawancara dapat berupa pertanyaan
yang diselingi oleh jawaban dari narasumber. Untuk mempublikasikan hasil
wawancara agar masyarakat mengetahui dan paham atas hasil wawancara, maka dari
susunan pertanyaan tadi agar diubah dalam bentuk narasi.
B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah kami masih belum
sempurna, dikarenakan keterbatasan pengetahuan kami dan oleh karena itu kritik
dan saran kepada pembaca sangat kami tunggu.
Wawancara merupakan kegiatan yang menyenangkan,
disamping kita dapat mengetahui informasi, kita juga dapat mengenal banyak
tokoh agar dapat belajar dari pengalaman mereka.
Sumber:
1.
Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakaeta: Bumi Aksara
2.
Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitaian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya
3.
Sudjana,Nana.2009.Penilaian Hasil Proses
Belajar mengajar.Bandung:Remaja Rosdakarya.
0 komentar:
Posting Komentar