PEMBELAJARAN TERPADU
MODEL PEMBELAJARAN TERPADU MODEL KETERKAITAN (CONNECTED MODEL)
OLEH
NAMA : MEIZA
YULIA
NIM :1200778
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
PEMBELAJARAN TERPADU MODEL KETERKAITAN (CONNECTED MODEL)
A. PENGERTIAN MODEL KETERKAITAN( CONNECTED MODEL)
Connected model adalah suatu model pengembangan kurikulum
yang mengabungkan secara jelas satu topik dengan topik berikutnya satu konsep
dengan konsep lainnya, suatu kemampuan dengan kemampuan lainnya. Kunci dari
model ini adalah usaha menghubungkan secara jelas hal –hal tersebut diatas
dalam satu mata pelajaran dibandingkan dengan mengharapkan siswa dapat
menghubunginya sendiri. (fogarty, 1991).
Pengertian connected model diatas hanya sesuai diterapkan ditingkat sekolah yang dalam kurikulumnya terdapat mata pelajaran – mata pelajaran yang terpisah (separated subject curricula). Sedangkan kurikulum 2004 yang digunakan di TK berisi kemampuan dasar, hasil belajar, dan indikator keberhasilan belajar yang terdapat didalam setiap bidang pengembangan anak. Bidang pengembangan anak tersebut digolongkan menjadi dua bagian, yaitu pembentukan perilaku melalui pembiasaan, terdiri dari bidang pengembangan moral dan nilai – nilai agama, sosial, emosional, dan kemandirian; serta kemampuan dasar terdiri dari bidang pengembangan kemampuan bahasa, kognitif, fisik, dan motorik, serta seni. Oleh karena itu, pengertian connected model di atas harus diubah
Pengertian connected model diatas hanya sesuai diterapkan ditingkat sekolah yang dalam kurikulumnya terdapat mata pelajaran – mata pelajaran yang terpisah (separated subject curricula). Sedangkan kurikulum 2004 yang digunakan di TK berisi kemampuan dasar, hasil belajar, dan indikator keberhasilan belajar yang terdapat didalam setiap bidang pengembangan anak. Bidang pengembangan anak tersebut digolongkan menjadi dua bagian, yaitu pembentukan perilaku melalui pembiasaan, terdiri dari bidang pengembangan moral dan nilai – nilai agama, sosial, emosional, dan kemandirian; serta kemampuan dasar terdiri dari bidang pengembangan kemampuan bahasa, kognitif, fisik, dan motorik, serta seni. Oleh karena itu, pengertian connected model di atas harus diubah
menjadi seperti berikut
ini.
connected model adalah
suatu model pengembangan kegiatan pembelajaran yang menggabungkan secara jelas
dua atau lebih hasil belajar dengan indikator – indikator hasil belajar yang
sesuai, dalam satu bidang pengembangan.
B. PENERAPAN CONNECTED
MODEL
Untuk memahami seperti apa gambaran connected model ini
dapat dicontohkan sebagai berikut. Dalam bidang
pengembangan sosial – emosional terdapat hasil belajar dan indikator sebagai
berikut :
1. Hasil belajar:
menunjukkan rasa keperdulian
2. Hasil belajar: bersikap
ramah
3. Hasil belajar: tumbuh
sikap bekerja sama dan persatuan salah satu indikatornya adalah saling membantu
sesama teman.
C. KELEBIHAN DAN
KEKURANGAN CONNECTED MODEL
Kelebihan
- Guru akan dapat melihat gambaran yang menyeluruh dan kemampuan/indikator yang digabungkan;
- Guru akan dapat melihat gambaran yang menyeluruh dan kemampuan/indikator yang digabungkan;
- dampak positif dari mengaitkan ide-ide
dalam satu bidang studi adalah siswa memperoleh gambaran yang luas sebagaimana
suatu bidang studi yang terfokus pada suatu aspek tertentu.
- siswa dapat mengembangkan konsep-konsep
kunci secara terus menerus, sehingga terjadilah proses internalisasi.
- menghubungkan ide-ide dalam suatu bidang
studi sangat memungkinkan bagi siswa untuk mengkaji, mengkonseptualisasi,
memperbaiki, serta mengasimilasi ide-ide secara terus menerus sehingga memudahkan
untuk terjadinya proses transfer ide-ide dalam memecahkan masalah.
- kegiatan anak lebih terarah untuk mencapai kemampuan yang tertera pada indikator;
- siswa memperoleh gambaran secara menyeluruh tentang suatu konsep sehingga transfer pengetahuan akan sangat mudah karena konsep-konsep pokok dikembangkan terus-menerus;
- siswa dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas dan luas dari konsep yang dijelaskan dan juga siswa diberi kesempatan untuk melakukan pedalaman, tinjauan, memperbaiki dan mengasimilasi gagasan secara bertahap.
- kegiatan anak lebih terarah untuk mencapai kemampuan yang tertera pada indikator;
- siswa memperoleh gambaran secara menyeluruh tentang suatu konsep sehingga transfer pengetahuan akan sangat mudah karena konsep-konsep pokok dikembangkan terus-menerus;
- siswa dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas dan luas dari konsep yang dijelaskan dan juga siswa diberi kesempatan untuk melakukan pedalaman, tinjauan, memperbaiki dan mengasimilasi gagasan secara bertahap.
Kekurangan
- model ini belum memberikan gambaran yang menyeluruh karena belum menggabungkan bidang-bidang pengembangan/mata pelajaran yang lain;
- model ini belum memberikan gambaran yang menyeluruh karena belum menggabungkan bidang-bidang pengembangan/mata pelajaran yang lain;
- masih kelihatan terpisahnya antar bidang
studi, walaupun hubungan dibuat secara eksplisit antara mata pelajaran
(interdisiplin).
- tidak mendorong guru untuk bekerja secara
tim, sehingga isi dari pelajaran tetap saja terfokus tanpa merentangkan
konsep-konsep serta ide-ide antar bidang studi,
- memadukan ide-ide dalam satu bidang studi,
maka usaha untuk mengembangkan keterhubungan antar bidang studi menjadi
terabaikan
- model ini kurang mendorong guru bekerja sama karena relatif mudah dilaksanakan secara mandiri;
- bagi guru bidang studi mungkin kurang terdorong untuk menghubungkan konsep yang terkait karena sukarnya mengatur waktu untuk merundingkannya atau karena terfokus pada keterkaitan konsep, maka pembelajaran secara global jadi terabaikan.
- model ini kurang mendorong guru bekerja sama karena relatif mudah dilaksanakan secara mandiri;
- bagi guru bidang studi mungkin kurang terdorong untuk menghubungkan konsep yang terkait karena sukarnya mengatur waktu untuk merundingkannya atau karena terfokus pada keterkaitan konsep, maka pembelajaran secara global jadi terabaikan.
D. WAKTU PENGGUNAAN
CONNECTED MODEL
Model ini digunakan sebagai permulaan kurikulum
terpadu. Guru merasa percaya diri mencari keterhubungan dalam mata pelajaran
mereka (jika guru bidang studi). Mereka menjadi mau mengadaptasikan hubungan
ide-ide dalam mata pelajaran yang menyeberang. Pembuatan keterhubungan juga
diselesaikan secara kolaborasi dalam pertemuan guru (departement meeting) dalam
hal ini dalam kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) yang dapat terjadi lebih
famillier. Guru dapat memulai model ini sebelum memasuki keterpaduan yang lebih
kompleks.
E. CONTOH RANCANGAN CONNECTED MODEL
Adapun langkah-langkah pembelajaran yang dapat ditempuh
a. siswa mendengarkan cerita dan mengidentifikasi unsur-unsur ceritanya,
b. siswa membaca cerita dan menyimpulkan isi ceritanya,
c. siswa menulis dialog dua atau tiga tokoh cerita sesuai dengan isi ceritanya, kemudian
d. siswa berlatih berbicara dengan memerankan tokoh ceritanya.
LANGKAH – LANGKAH
PERANCANGAN CONNECTED MODEL
No
|
Konsep/ kemampuan
|
Bidang Pengembangan
|
Hasil belajar
|
indikator
|
Kegiatan
|
1.
|
saling menghormati
|
sosial - emosional
|
Menunjukan rasa
kepedulian
|
Menggunakan barang
orang lain dengan hati- hati
|
|
Bersikap ramah
|
Berbahasa sopan dalam berbicara
|
Peralatan sesuai cerita ,misalnya gotong
royong membersih
|
|||
Tumbuh sikap bekerja sama dan persatuan
|
Saling membantu sesame teman
|
Kan rumah
|
|||
2.
|
Toleransi
|
Moral dan nilai agama
|
Mengenal macam-macam agama
|
Menyebutkan tempat-tempat ibadah
|
Guru bercerita tentang bermacam –macam
agama dan cara beribadah
|
Memiliki sopan santun dan mengucap salam
|
Tidak menggang u teman yang beribadah
|
Dan pakaian yang digunakan dalam beribadah
tersebut.
|
|||
3.
|
Dapat
berkomunikasi secara lisan
|
Bahasa
|
Mendengarkan dan memahami kata dan kalimat
sederhana
|
Mendengarkan cerita dan menceritakan kembali
isi ceritanya secra sederhana
|
Bercerita tanpa alat : guru bercerita
tentang seseorang tokoh yang mempunyai pengalaman
|
Mendengarkan dan membedakan bunyi
suara,bunyi bahasa ,dan mengucapkannya
|
Menyebutkan kata-kata yang mempunyai suku
kata awal yang sama
|
Dengan baju selanjutnya guru meminta anak
untuk Memceritakan kembali
|
|||
Mempelajari kosa kata yang diperlukan untuk
berkomunikasi sehari-hari
|
Bercerita menggunakan kata ganti aku atau
saya
|
Dengan menggunakan kata”aku” kemudian
dengan saya.
|
|||
4.
|
Menyelidik lingkungannya
|
Kognitif
|
Mengenal benda di sekitarnya menurut bentuk
,jenis , dan ukuran
|
Mengenal kasar-halus berat-ringan
|
Meraba dan mengenali bahan baju: guru
menyediakan bermacam-macam baju dengan bahan yang
|
Mengenal konsep sains sederhana
|
Mencoba dan menceritakan apa yang terjadi
jika..
|
Berbeda-beda.
Guru menjelaskan masing-masing bahan baju
sambil menyuruh anak untuk merabanya.
|
|||
Mengenal bentuk geometri
|
Menyebutkan dan menunjukan benda-benda
berbentuk
|
Kemudian . guru menutup mata seorang anak
dan memintanya meraba dan menyebutkan apa yang dirasakannya
|
|||
Mengenal ukuran
|
Mengukur panjang dengan langkah dan jengkal
|
Mereka menyebutkan bentuk geometri terdapat
pada baju,
|
|||
Mengenal konsep matematika sederhana
|
Menyebutkan hasil penambahan dan
pengulangan
|
||||
5.
|
Berperan menjadi pesenam
|
Fisik dan motorik
|
Menggerakan tangan untuk kelenturan otot
dan koordinasi
|
Menangkap dan melempar bola besar-besar
dari jarak kira-kira 1-2 meter
|
Roleplay
Guru membawa baju senam untuk putra dan
putri anak-anak secara bergantian
|
Menggerakan jari tangan untuk kelenturan
otot dan koordinasi
|
Mengurus diri sendri dengan sedikit bantuan
|
Menggunakan baju tersebut sendiri dan
berperan sebagai pesenam,seperi berjalan di atas balok atau garis lurus
|
|||
Menggerakan badan dan kaki dalam rangka
keseimbangan dan koordinasi
|
Berjalan maju pada garis lurus, berjalan di
atas papan titian , berjalan ber jinjit
|
Akan melatih keseimbangan,
|
|||
6.
|
Menggambar dan mewarnai
|
Seni
|
Dapat menggambar sederhana
|
Menggambar bebas dengan berbagai media
|
Menggambar dan mewarnai gambar. Anak
diminta menggambar macam-macam pakaian
|
Dapat mewarnai gambar
|
Mewarnai bentuk gambar sederhana
|
Sesuai contoh kemudian .mewarnai gambar
tersebut bebas.
|
|||
|
|||||
SUMBER :
Direktorat
Pendidikan Anak Usia Dini, Depdiknas. 2007. Kerangka Dasar Kurikulum Pendidikan
Anak Usia Dini. Universitas Negeri Jakarta: Jakarta.
http://yogisyaefulrachman.wordpress.com/2012/11/16/makalah-pembelajaran-terpadu-model-fragmented-dan-connected/
1 komentar:
The Casino in Dublin - DrmCD
The Casino in 상주 출장마사지 Dublin, Cork, Ireland 춘천 출장샵 It's the first gaming hall and is owned by the 강릉 출장마사지 Gaming Board. This casino is owned by 의정부 출장마사지 the Irish Gaming 광주광역 출장샵
Posting Komentar